
Tabulampot sirsak (Annona muricata L.) tumbuh pada daerah beriklim tropis dan dapat beradaptasi baik pada dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.
Perbanyakan tanaman sirsak sangat mudah, yaitu dengan menggunakan biji. Namun, perbanyakan tanaman sirsak dapat juga dilakukan dengan cara okulasi karena hasilnya akan sama dengan induknya. Hatta et al. (1992)
melaporkan bahwa tingkat keberhasilan bibit jadi pada perbanyakan tanaman sirsak dengan okulasi mencapai 82,25%.
Tanaman sirsak termasuk berumah satu, artinya satu tanaman mempunyai bunga jantan dan betina. Namun, kedua bunga tersebut masak tidak bersamaan waktunya sehingga penyerbukannya kurang sempurna. Oleh karena itu, penyerbukan memerlukan serbuk sari dari bunga lain.
Sebagai tanaman yang menyerbuk silang maka pembuahan sirsak ditentukan oleh ketersediaan serbuk sari yang telah masak dan kepala putik yang siap diserbuki. Penyerbukan merupakan proses penting bagi tanaman guna membentuk buah. Penyerbukan dapat berlangsung secara alami dengan bantuan angin dan serangga.
Pemeliharaan
Penyiangan gulma perlu dilakukan pada media tanam. Pemupukan dengan pupuk buatan maupun pupuk organik dan hayati dapat diberikan 2 minggu 1X secara bergantian. Pemangkasan terhadap ranting-ranting yang kering dan tunas air perlu dilakukan serta pengendalian hama dan penyakit dengan insektisida dosis 2-3 cc/l air bila diperlukan.
Perlakuan stress air dengan menghentikan pemberian air sampai terlihat daun mulai layu ( selama 2 – 7 hari) dikombinasikkan dengan pemberian pupuk NPK pada penyiraman dapat dilakukan untuk merangsang pembentukkan bunga bila diperlukan. Perlakuan stress air dapat diulang sampai 7X sampai terlihat hasilnya
Penyerbukan pada tabulampot sirsak
Tanaman sirsak termasuk mudah berbunga di dalam pot, hanya saja campur tangan manusia mungkin diperlukan agar penyerbukkan sempurna dapat terjadi.
Benang sari pada bunga yang telah matang atau siap dilakukan penyerbukan dikumpulkan dalam suatu wadah, kemudian dipilih bunga yang siap untuk diserbuki. Mahkota bunga dibuka dengan hati-hati dan diolesi benang sari dengan bantuan kuas.
Penyerbukan bunga 25% dilakukan dengan cara mengoleskan benang sari pada seperempat bagian kepala putik; penyerbukan bunga 50% dengan mengoleskan benang sari pada setengah bagian kepala putik; penyerbukan bunga 75% dengan cara mengoleskan benang sari pada tiga perempat bagian kepala putik; dan penyerbukan bunga 100% dengan mengoleskan benang sari pada seluruh bagian kepala putik