Mengenal Cabai

Mengenal Cabai

Mengenal cabai, komoditi pertanian yang tidak bisa dipisahkan dengan keseharian warga Indonesia. Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas rempah/sayuran yang banyak dibudidayakan. Selain untuk bumbu atau sayuran, cabai juga bermanfaat kesehatan karena mengandung zat capsaicin.

Capsaicin berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang. Dari berbagai penelusuran, cabai berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah yang kemudian menyebar keseluruh dunia, terutama ke Asia Selatan.

Dalam perjalanan mencari alternative rempah lada hitam sekitar 1493, di Amerika Christopher Columbus menemukan sebuah tanaman ini. Saat itu diketahui, bahwa cabe telah berabad-abad digunakan sebagai bumbu oleh penduduk asli Amerika.

Segera setelah penemuan ini, cabe menjadi sangat terkenal diseluruh dunia. Ada berbagai jenis cabe di Amerika Selatan dan Tengah digunakan penduduk asli Indiana sudah lebih dari 7000 tahun yang lalu. Cabe digunakan sebagai bumbu. Bahkan kemungkinan besar juga telah digunakan oleh bangsa Maya sebagai obat.

Sebagai benih mulai dibudidayakan, karakteristik baru lainnya mulai dikembangkan. Pada saat Spanyol tiba di Amerika, penduduk asli telah mengembangkan puluhan varietas cabe – prekursor cabai modern kita hari.

Chilli spesies lada diidentifikasi mengandung senyawa yang berbeda, termasuk Capsaicinoids (misalnya capsaicin), karotenoid dan flavonoid. Beberapa studi menunjukkan bahwa Capsicum dan capsaicin memiliki efek anti-oksidan dan anti-bakteri.

Obat-obatan yang mengandung unsur cabe.

Algipan Rub ®, Zacin ® cream, Axsain ®, Buttercup ® Syrup.

Mengenal Kandungan gizi cabe.

Kandungan zat gizi cabe ternyata lebih besar dari pada yang terdapat pada buah buahan seperti mangga nangka ataupun nanas.Zat yang terkandung pada cabe seperti vitamin C, betakarotin (provitamin A). Bahkan mengandung mineral seperti kalsium dan fosfor yang mengalahkan mineral pada ikan

Salah satu khasiat terbesar cabe adalah kapsaisin yang terdapat pada urat cabe yang berwarna putih, yang berfungsi sebagai tempat melekatnya biji cabe Kapsaisin ini bersifat antikoagulan, yaitu menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Sehingga orang yang suka makan sambal dapat memperkecil kemungkinan menderita penyumbatan darah (aterosklerosis), sehingga dapat mencegah munculnya serangan stroke dan jantung koroner maupun impotensi.

Rasa pedas pada cabe.

Kapsaisin termasuk di dalam Kapsaisinoid, yaitu zat kimia yang menimbulkan rasa pedas yang ada dalam tumbuh-tumbuhan, seperti cabe

Rasa pedas ini muncul karena kapsaisin menciptakan isyarat yang sama bagi otak seperti saat kulit terkena panas. Berbeda dengan panas, rasa panas dari lidah ini hanya “rasa”, bukan terbakar sesungguhnya.

Kapsaisin adalah zat nonpolar, tidak bisa dicampur air, persis seperti minyak. Jadi jika terasa pedas tidak akan sembuh dengan meminum air karena kapsaisin tidak larut, bahkan dengan air kapsaisin bisa merata di dalam rongga mulut. Jenis kapsaisinoid bisa Anda lihat dalam tabel di bawah ini:

Mengatasi Kepedasan Karena Cabai

Kunyahlah makanan yang mengandung kasein. Karena, kasein dapat melarutkan capsaicin sehingga rasa pedas pada lidah akan berkurang. Contoh makanan yang mengandung kasein: susu bubuk, nasi, dan roti tawar.

Mengenal cabai jadi penting kalau tahu minyak dapat melarutkan kapsaisin. Zat yang menyebabkan pedas dimulut.. Jangan meminum minuman bersoda. Karena, minuman ini akan membuat rasa pedas dan panas menjadi semakin dahsyat.

Nama local:
Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu). Jawa: cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Mana-do), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis). Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah (Berik). NAMA ASING La chiao (C), spaanse peper (B), piment, guinea pepper,cayenne pepper, red pepper (I), poivre long (P), beisbeere, spanischer pfeffer (J). NAMA SIMPLISIA Capsici Fructus (buah cabai merah).

Sekarang kita sudah cukup tahu tentang cabai. Semoga artikel Mengenal Cabai ini berguna untuk kita semua.

20 Likes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *